Surat Cinta Untuk Calon
Suamiku
By : Tri Winarni
Kepada Yth,
Calon Suamiku...
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh...
Dear calon suamiku...
Apa kabarnya imannya hari
ini?
Sudahkah harimu ini
diawali dengan syukur
Karena dapat menatap
kembali fananya hidup ini. Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu
atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?
Wahai calon suamiku...
Tahukah engkau betapa
Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?
Disini aku ditempa untuk
menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap
mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini
ku rasakan diri ini lebih baik.
Kadang aku bertanya-tanya,
kenapa Allah selalu mengujiku tepat di hatiku. Bagian terapuh diriku. namun
kini aku tahu jawabannya.
Allah tahu dimana tempat
yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali
mencinyai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh,
sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu..
Calon suamiku...
Entah..
Dimana dirimu sekarang.
Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia kini tengah melatihmu
menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuharapkan darimu
adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan
yang kau harapkan dariku, hanya kesia-sian yang akan kau dapati.
Aku masih haus akan ilmu.
Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi istri yang
mendapat keridhaa Allah dan dirimu, suamiku.
Wahai calon suamiku...
Saat aku masih menjadi
asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang shalehah, agar
kelak menjadi tabungan keduanya di akhirat.
Namun nanti, setelah
menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak
disurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan
Rasulullah lebih kau cintai dari pada aku, aku rela. Aku harap begitu pula
dirimu.
Aku yakin kaulah yang ku
butuhkan, meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..
Calon suamiku yang di
rahmati Allah...
Apabila hanya sebuah gubuk
menjadi perahu pernikahan kita, takkan ku namai dengan gubuk derita. Karena
itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan
cinta dan kasih.
Ketika kelak telah lahir
generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama
mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan
menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Taala..
Bunga akan indah pada
waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah ku
persiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam
kehidupanku.
Kini aku sedang belajar
menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi
yang terbaik disisimu kelak.
Calon suamiku...
Inilah sekilas harapan
yang kuukirkan dalam rangkaiaan kata. Seperti kata orang, tidak semua yang
dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Itulah yang kini ku
hadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami
diriku, sama halnya dengan diriku, yang akan belajar memahamimu.
Bersabarlah Calon
Suamiku..
Doaku Selalu..
Agar Allah Memudahkan
Jalanmu Tuk Menjemputku Sebagai Bidadarimu..
Semoga Allah Selalu
Menjagamu, Agar Tak Tersentuh Yang Bukan Mahrammu, Meski Hanya Seujung Kuku..
Agar Kau Bisa Mempersembahkan Dirimu Seutuhnya Untukku..
Seperti Hal nya Aku, Yang
Ingin Mempersembahkan Diriku Seutuhnya, Hanya Untukmu..
Sudah Dulu Ya Calon
Suamiku..
Salam Cintaku Untukmu..
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh..
Calon Istrimu,
Tri Winarni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar