Laman

Jumat, 27 April 2012

Surat Cinta Untuk Calon Suamiku








Surat Cinta Untuk Calon Suamiku
By : Tri Winarni


Kepada Yth,
Calon Suamiku...

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Dear calon suamiku...

Apa kabarnya imannya hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
Karena dapat menatap kembali fananya hidup ini. Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai calon suamiku...
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?
Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini ku rasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat di hatiku. Bagian terapuh diriku. namun kini aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencinyai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu..

Calon suamiku...
Entah..
Dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.


Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-sian yang akan kau dapati.

Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi istri yang mendapat keridhaa Allah dan dirimu, suamiku.

Wahai calon suamiku...
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang shalehah, agar kelak menjadi tabungan keduanya di akhirat.

Namun nanti, setelah menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.

Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai dari pada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.

Aku yakin kaulah yang ku butuhkan, meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..

Calon suamiku yang di rahmati Allah...
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan ku namai dengan gubuk derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Taala..

Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah ku persiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku...
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaiaan kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini ku hadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku, yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah Calon Suamiku..
Doaku Selalu..
Agar Allah Memudahkan Jalanmu Tuk Menjemputku Sebagai Bidadarimu..

Semoga Allah Selalu Menjagamu, Agar Tak Tersentuh Yang Bukan Mahrammu, Meski Hanya Seujung Kuku.. Agar Kau Bisa Mempersembahkan Dirimu Seutuhnya Untukku..

Seperti Hal nya Aku, Yang Ingin Mempersembahkan Diriku Seutuhnya, Hanya Untukmu..

Sudah Dulu Ya Calon Suamiku..
Salam Cintaku Untukmu..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Calon Istrimu,
Tri Winarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar