Laman

Minggu, 20 Mei 2012

Belajar Tentang Keikhlasan








Memang tak mudah menjadi seorang yang berhati lurus sepanjang waktu, mengapa, karena memang manusia memiliki hati yang hati ini bisa dibolak-balikan, kadang saat ini begini kadang beberapa saat kemudian begitu. Hati seseorang cepat sekali berubah. Lantas apa hubungannya dengan keikhlasan. Hubungannya sangat erat sekali yaitu keikhlasan muncul dalam hati yang mudah berubah ini.

Keikhlasan akan muncul ketika seseorang dapat menerima semua yang diperolehnya dengan lapang dada dan yakin bahwa semuanya itu merupakan sebuah cobaan ataupun nikmat dari Allah. Jika sesuatu itu cobaan untuk kita bersabarlah dan ambil hikmah yang ada dibalik semua itu. Banyak diantara kita yang tidak dapat menerima apa yang diberikan oleh Allah padanya sehingga hari-harinya dilalui dengan ketidaktenangan dan berakibat pada prestasinya yang terus menurun. Semoga kita selalu dijauhkan oleh Allah dari sikap tersebut, amin.

Tiba-tiba tulisan tentang ikhlas ini muncul lantaran aku tadi mengalaminya sendiri tentang diperlukannya suatu sikap ikhlas dalam diri ini. Ketika saya mengikuti kegiatan dakwah yang diamanahkan kepada saya & teman-teman ligo'at di Masjid Kratonula di belakang kampus Universitas Sahit Surakarta, Sabtu 29 mei 2012. sore itu  kegiatan pengaosan rutin ibu-ibu (sekolah ibu).  aku bersama teman2 berusaha membantu menjadi panitia di acara tersebut,  kegiatan rutin yang sudah menjadi kewajiban. Sebenarnya aku dan temanku ini sudah ada tugas yg rutin tiap ahad pekan ke 2 di TKIT Permata Hati, karena dimintai tolong untuk menggantikan menjadi panitia di Kratonula karena petugas di Kratonula sedang berhalangan, maka kami berdua berusaha membantu tugas ini dengan ikhlas dan sebaik mungkin. kami melaksanakan tugas dan amanah ini dengan sebaik-baiknya sampai diakhir acara, Alhamdulillah acara berjalan lancar. Akan tetapi ketika sampai di rumah kos tiba-tiba saja selesai tilawah bak'da magrib aku berusaha mencari Hp untuk melihat jam malam itu. tiba -tiba saja aku tersentak kaget  Innalillahi wa inna ilaihi raji'un... Hp yg biasanya aku simpan disaku jaket atau di saku tas kecil tempat Hp tidak ada ditempat. Hmmm......dari situlah Hp ku sudah tidak ada ditanganku lagi alias hilang. aku coba miscall, menghubungi lewat sms tetapi tidak ada balasan. aku yakin Hp ku sudah ada ditangan orang yang menemukannya, dalam hatiku ALLAH selalu mengujiku tepat dihatiku yang paling rapuh, tapi aku tetap berusaha tegar dan ikhlas menerima semua kejadian ini dan mengambil hikmah atas peristiwa ini. Sebenarnya masalahnya mengenai kehilangan hanya itu. hikmah yang aku ambil dari kejadian yang sedang aku alami ini semoga menjadikan aku sebagai pribadi yang lebih tangguh lagi dan tegar serta ikhlas untuk siap menerima cobaan dan ujian-ujian selanjutnya. aku yakin ALLAH maha pengasih dan penyayang kepada hambanya, aku berharap ALLAH memberikan ganti yang lebih baik lagi. Amin... aku tidak akan pernah menyesalinya semua yang pernah terjadi dan berlalu, karena aku tahu peristiwa yang aku alami ini sedang dalam menjalankan amanah dakwah alias kegiatan positif (menyeru dakwah) hal inilah yang aku garis bawahi & tidak perlu aku sesali. karena sesungguhnya barang siapa yang menyeru dakwah di jalan ALLAH, maka ALLAH akan memudahkan jalannya ke Surga. wallahualam bishawab. Semoga aku termasuk hamba-hambanya yang Mufliqun. Amiin....

Ketika situasi inilah kita memerlukan suatu sikap yang bernama ikhlas. Mengapa, karena tanpa adanya keikhlasan ini diri kita akan mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan. Hal tersebut diantaranya pada hari itu mood kita bakalan jelek sama rutinitas yang produktif akan terganggu karena kita merasa kecewa ditambah lagi dengan kemungkinan kita mendapat dosa dikarenakan sikap kita yang bisa jadi menyebabkan orang lain terluka karena sikap kita yang tidak mood. Pokoknya ruginya sangat-sangat banyak dibandingkan kita menyikapinya dengan ikhlas.

Kalau hanya dikatakan memang mudah, tapi ketika dipraktekkan rasanya bakalan sulit banget makanya kita kudu punya yang namanya senjata, nih aku kasih rahasianya,

1. Ingat bahwa diri kita lebih beruntung dibandingkan orang lain yang hidup dalam garis kemiskinan yang hidup dengan serba kesulitan. Contohnya saudara-saudara kita di Afrika yang hidup kelaparan, saudara-saudara kita di Palestina, Afghanistan yang hidup di tengah konflik dan ketidakjelasan, dan lain-lain.

“Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Ar-Rahman: 17


2. Ingat bahwa diri kita ini merupakan hamba Allah yang lemah. Diri kita ini lemah karena kita selalu membutuhkan tempat bergantung dan sebaik-baik tempat bergantung adalah Allah. Maka kita akan selalu ingat bahwa kita harus ikhlas menerima semuanya.

3. Mengenal Allah lebih dekat. Kita dapat merasakan makna ikhlas itu jika kita kenal dengan Allah, karena sesuai dengan definisi di atas bahwa ikhlas itu menerima apa yang diberikan Allah, maka kita harus mengenal Allah. Bagaimana cara kita mengenal Allah? Caranya mudah mendekatlah kepada Allah dengan ibadah maka Allah akan mendekat kepada kita lebih dekat daripada kita mendekat kepadanya bahkan jika kita mendekat dengan berjalan Allah akan mendekat dengan berlari. Kita juga dapat mendekat dengan mentadabburi Quran surat Al-Ikhlas: 1-4.

4. Mohonlah ampunan kepada Allah, karena diawal pasti terdapat rasa kecewa. Insya Allah hati kita akan lebih tenang.



Semoga tulisan ini bermanfaat untuk orang banyak, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar