Laman

Selasa, 02 Oktober 2012

Memetik Pelajaran dari Bunda Hajar





Pada saat Nabi Ibrahim membawa Hajar dan puteranya menuju mekkah, Hajar dalam keadaan menyusui Ismail. Hingga Ibrahim menempatkan keduanya di sebuah rumah, dibawah pohon besar di dekat dimana mata air zam-zam nantinya muncul. Pada saat itu, di Mekkah tidak ada seorangpun, dan tidak pula ada air. Ibrahim meletakkan keduanya di sana dan di sisi mereka geribah yang di dalamnya terdapat kurma dan bejana yang di dalamnya terdapat air.

Setelah itu, Ibrahim berangkat dan di ikuti oleh Hajar seraya berkata, “Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan berkali-kali, namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan”.

Setelah kepergian Nabi Ibrahim, Hajar tetap menyusui Ismail dan minum dari air yang tersedia sehingga ketika air yang ada dalam bejana itu sudah habis, maka ia dan juga puteranya merasa haus. Lalu Hajar melihat puteranya sedang dalam keadaan lemas. Kemudian ia pergi dan tidak tega melihat keadaan puteranya tersebut. Maka ia mendapatkan Shafa, merupakan bukit yang paling dekat dengannya. Lalu ia berdiri di atas bukti itu dan menghadap lembah sambil melihat-lihat, adakah orang di sana, tetapi ia tidak mendapatkan seorangpun. Setelah itu, ia turun kembali dari Shafa sehingga sampai ke tengah-tengah lembah. Hajar mengangkat bagian bawah bajunya dan kemudian berusaha keras sehingga ia berhasil melewati lembah. Lalu ia mendatangi Marwah dan berdiri di sana seraya melihat-lihat adakah orang di sana, namun ia tidak mendapat seorang pun di sana. Ia lakukan hal itu sampai tujuh kali.

Setelah mendekati Marwah, ia mendengar suara yang menyerukan “Diam”. Lalu Hajar mencari suara tersebut, hingga akhirnya ia berkata; “Aku telah mendengarmu, apakah engkau dapat memberikan bantuan ?”. Ternyata sumber suara tersebut berasal dari malaikat. Lalu malaikat itu mengais-ngais tanah hingga akhirnya muncul air. Selanjutnya, Siti Hajar pun mendatangi air tersebut dan mengisi bejananya dengan air dan kemudian menemui anaknya. Lalu malaikat berkata kepadanya, “Janganlah engkau takut di sia-siakan, karena di sini akan dibangun sebuah rumah oleh anak ini bersama dengan bapaknya, dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan keluarga-Nya”.

Singkatnya, dengan adanya mata air zam-zam tersebut, dalam waktu yang singkat, tempat tersebut menjadi satu perkampungan yang kemudian terus membesar, sampai Mekkah saat ini, Mekkah yang didatangi oleh jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia.

Dalam kejadian ini Rasulullah bersabda ;

“ Semoga Allah memberikan rahmat kepada ibunya Ismail, seandainya ia tidak menceduk air zam-zam, niscaya air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas”.

Keimanan dan ketakwaan Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam ibadah haji, ia adalah sa’i.

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam rukun sa’i dalam ibadah haji;  salah satunya adalah, dalam menikmati sebuah proses dalam kehidupan diperlukan kesabaran yang bukan berarti diam. Dengan berlarinya Hajar di antara shafa dan marwa, adalah bentuk ketakwaan yang ditunjukkan melalui satu upaya (ikhtiar) sebatas yang bisa dilakukan oleh dirinya pada sat itu.

Boleh jadi, jika kita yang dihadapkan dalam keadaan seperti itu, dalam pikiran kita, tentunya, akan sia-sia saja ia berlari kian kemari, karena pada saat itu, ia di tinggalkan di satu tempat di mana tidak ada seorangpun di sana. Artinya, kemungkinan untuk mendapatkan pertolongan, sangatlah kecil sekali apalagi untuk bertahan hidup.  Walaupun demikian, Hajar, tetap berlari kian kemari untuk mencari pertolongan.  Kejadian ini juga memberikan kesimpulan kepada kita, bahwa, Hajar sendiri tidak pernah tahu kapan dan dimana pertolongan itu akan datang. Seandainya ia tahu, pastilah ia tidak akan berlari-lari, mungkin ia akan diam saja menunggu pertolongan itu. Tetapi dalam kisah ini, ia tidak tahu kapan pertolongan itu akan datang, tetapi ia meyakini betul jika ia terus berusaha maka Allah tidak akan menyia-nyiakan hasil usaha dirinya.

Hal ini semakna dengan ayat ; “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”.

Bentuk ketakwaan yang bisa dilakukan oleh Siti Hajar, adalah dengan berlari-lari, tidak dengan berdo’a saja tanpa usaha lalu diam atau menangis saja meratapi nasibnya. Dan ketika ketakwaan sudah dilakukan, maka datanglah pertolongan Allah, dengan mengutus malaikatnya sebagaimana di kisahkan dalam hadits di atas.

Jalan keluar, dan rezeki yang tidak disangka-sangka adalah dua hal yang berbeda. Ada orang yang bisa mendapatkan jalan keluar dari satu masalah, tetapi tidak disertai dengan rezeki, atau ada juga orang yang diberi rezeki tetapi tidak diberi juga jalan keluar dari masalah yang di hadapi. Tetapi dalam ayat ini, keduanya didapatkan sekaligus, jalan keluar dari permasalahan, dan rezeki yang tidak disangka-sangka.

Demikianlah pertolongan Allah, pertolongan Allah bagi orang-orang yang bertakwa, dan manusia pilihan yang dijadikannya sebagai contoh bagi seluruh ummat manusia Allah pilih dari kaum wanita…

Wallahu’alam.

Rabu, 26 September 2012

Wisata Hati




#Episode: Wisata Hati...:)Ya Allah yang maha membolak balikkan hati... Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q s. Al Hujurat :13) @ Menahan haru!!! dalam benak aku berharap hanya kepada-Mu..
Aamiin... Semoga Allah memudahkan & menolong hamba2 Nya dalam berbuat kebaikan !!!

Rabu, 15 Agustus 2012

Catatan 10 Hari Terakhir Ramadhan 1433 H



We Are Not Alone


Saudaraku...
Aku Mencintaimu...
 
Hiduplah dengan kekuatan prinsip. Hidup sebagai kesatria dengan menegakkan kalimat “Lailaha ilallah” dan mati di jalan Allah. Allah Akbar.
Mari miliki jiwa pemenang, sama halnya kita miliki jiwa orang sukses. Karena sukses bukan diukur dari tingginya jabatan kita ataupun banyak gaji kita. Tapi dari mentalitas keimanan. Siapakah mereka? Siapa mereka yang memiliki mentalitas keimanan? Yaitu orang yang senantiasa mencari pertolongan Allah dan selalu memenangkan agama Allah. Senantiasa melakukan lompatan-lompatan berpikir. Bagaimana riilnya? Dimulai dari kemenangan-kemenangan kecil yang kita peroleh untuk membuka cakrawala kita.
Mari renungkan, lebih baik mana antara kita vs daun kering yang berguguran di tanah? Atau mungkin kita tidaklah lebih dari daun kering yang jatuh berguguran. Karena pada saat hidup, daun-daun itu senantiasa bertasbih pada Allah. Sibuk memasak agar bisa menghasilkan Oksigen untuk kehidupan manusia. Gugur di tanah pun masih bisa menyumbangkan kesuburan dengan humus-humusnya. Sedangkan kita? Mari sejenak kita tengok. Apa yang telah kita lakukan untuk Islam? Padahal kita berhutang besar pada Islam. Kita pun menjadi terhormat karena Islam.
Mari kita tancapkan cita-cita terbesar kita sebagai penerus estafet dari Rosulullah Muhammad SAW. Niatkan, maka syaraf akan terkunci untuk melakukannya. Jangan berpikir kerdil. Mari berpikir besar dan berjiwa pemenang.
Ceramahi mereka, maka mereka akan lupa,
Perintahkanlah mereka untuk menulis, maka mereka akan ingat,
Dan perintahkanlah mereka untuk mengamalkan, maka mereka akan paham,
Karena tidak ada pertemuan yang kebetulan, semua adalah ketetapan Allah. Mari ajak saudara-saudara kita dalam pertemuan-pertemuan yang senantiasa diridhoi Allah. Karena bersama Allah, kita pasti bisa.
 

Selasa, 19 Juni 2012

JIKA AKU MENJADI










Malam tak bertuah, siang tanpa pesan
Sinisnya hari menyapa diriku
manusia biasa mungkin takkan sanggup
Merenangi nasib gelap gulita
Bentangkan hatiku Tuhan peluk aku
Cinta sahabat menafkahi jiwa

 Jika aku menjadi seperti yang lain hidup bercahaya
Mungkin saja aku kehilangan rasa syukur, tak tersenyum dalam damai
Coba kau jadi aku, sanggupkah bernafas tanpa udara
Namun ku nikmati nasib dan takdir hidup ini bila Tuhan yang mau

Jika aku menjadi berubah melawan garis yang tertulis
Bukannya Tuhan tidak mendengar doa kita tapi Ia tahu yang terbaik
Jika aku menjadi




Selasa, 05 Juni 2012

Dalam Mahabbah






Jika benar aku mencintaimu kerana Allah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yaa Rabbi...Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak, santun dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum. Amiin ya Rabbal'alamin

Wahai diri..
Jika memang kau mencintainya kerana Allah,
Cintailah dia dengan cara yang benar..
Cintailah dia pada saat yang tepat..

Ya Robb..
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk sebuah perasaan,
Jika dia memang jiwa yang telah Kau pilihkan untukku, berikanlah kami jalan dan petunjuk..
Jika dia memang takdir bagiku, pantaskanlah dia untuku dan pantaskanlah diriku untuknya.

Ya Robb..
Aku memilihnya kerana sebuah keyakinan..
Aku terima seluruh kelebihan dan kekurangannya..
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang menyertai hidupnya..
Aku terima dirinya dengan seluruh apa yang telah Engkau berikan untuknya..

Ya Robb..
Jika ada dua pilihan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya.
Jika ada sepuluh pilhan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya.
Jika ada seratus pilihan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya.
Dan jika hanya ada satu pilihan, dan tidak ada dia dalam pilihan itu…
Maka aku pun akan menerimanya sebagai pemberian terbaik dari_Mu…
Aku tidak akan memaksakan diriku untuk memilihnya..
Kerana Engkaulah yang Maha Mengetahui..
Kerana Engkaulah yang Menciptakanku..
Kerana Engkaulah yang Memelihara diriku..

Ya Robb…
Jika dengan menutup cinta ini yang menjadikan_Mu Ridho kepadaku..
Jika dengan mengorbankan perasaan ini Engkau menyelamatkanku..

Di saat manusia tergelincir dari jalan_Mu..
Maka aku serahkan cinta ini untuk_Mu..
Sebagai wujud bakti ku pada_Mu..
Sebagai wujud syukurku pad_ Mu..

Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qolbi ‘ala Diinika..
Aku yakin bahwa tidak ada Ketetapan_Mu yang salah..
Aku yakin bahwa semua Kehendak_Mu sangat terukur..
Buatlah aku mencintai pilihan yang Kau berikan..
Buatlah aku setia pada pilihan yang Kau berikan..
Buatlah aku menyayangi pada pilihan yang Kau amanahkan..

Ya Robb..
Dengan segala Kekuasaan_Mu..
Dengan segala Kekuatan_ Mu..
Dengan segala Keagungan_Mu..
Hamba mohon pada_Mu,

Kuatkanlah hati ini saat ketetapan_Mu membuat hati ini terasa sempit..
Tenangkanlah hati ini saat ketetapan_ Mu membuat hati ini terasa berat..
Sesungguhnya hanya dengan Pertolongan_Mu, diri ini bisa menjalani semua ketentuan_Mu.

Ya Robb buatlah diriku mencintai_ Mu lebih dari segala makhluk yang telah Engkau Ciptakan..buatlah diriku mencintai Rosulullah, kerana Engkau pun mencintainya(Rosulullah)

Inilah isi hatiku, inilah harapanku, inilah keyakinanku…
Aku tidak hanya mencintaimu..
Tapi aku ingin mencintaimu kerana Allah..
Aku ingin mencintaimu dengan cara yang benar..
Aku ingin Allah Ridho dengan cinta ini..

Tak usah khwatir jika engkau adalah Qudrah dan Irodah_Nya..
Kerana semuanya pasti akan terwujud, hanya waktu yang akan menjadi saksi kekuasaan_Nya..
Tak usah memaksakan jika kau memang bukan untuk diriku..
Kerana pasti aku bukan yang TERBAIK untukmu..

Sehebat apapun cinta ini…
Tidak akan pernah bisa menyelamatkan kita,
Saat matahari hanya satu hasta di atas ubun2 kita..
Kerana yang terbaik adalah…
Kita menjaga perasaan dan keyakinan ini dengan sebersih-bersih ketauhidan..Kita diwafatkan bersama hamba_hamba yang berbakti..Hamba-hamba yang mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya untuk Tuhannya..
Semoga Allah mempertemukan kita kembali disatu tempat,
Dimana para abid melihat Robb_nya dengan penuh keridhoan dan kebahagiaan..
Kulakukan semua ini kerana "aku mencintaimu kerana Allah ."

Aamiin..

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci.Hak cipta adalah milik Allah SWT semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir


♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi akhwatul iman dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan Allah

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh

Minggu, 03 Juni 2012

MODEL WANITA PENDAMPING HIDUP







Saudaraku…
Kehadiran kaum hawa dalam kehidupan kita adalah penyempurna kebahagiaan kita dalam hidup. Artinya tanpa kehadirannya, maka kebahagiaan yang kita kecap adalah semu, hambar tak bermakna.

Kesuksesan kita di berbagai sisi kehidupan, tak luput dari peran besar mereka. Sukses di bidang keagamaan, medan perjuangan, pentas politik, bisnis, pendidikan, sosial kemasyarakatan, lahan pertanian dan perkebunan, dunia olah raga dan lain sebagainya.

“Di belakang pria hebat, selalu ada wanita tangguh”, demikian kata pepatah yang sering terdengar di telinga kita.

Kita yang barangkali mengamati perkembangan dunia sepak bola akan menemukan kebenaran ungkapan ini dalam diri Robin Van Persie (RVP).

Van Persie tampil cemerlang bersama Arsenal di musim 2011/2012. Dia mencetak 30 gol dalam 38 penampilan di Liga Inggris dan menjadi top skorer, plus dianugerahi penghargaan sebagai pemain terbaik versi jurnalis Inggris.

Dia mengungkapkan, konsistensi penampilannya di atas lapangan adalah berkat koreksi dari ibunya, sang istri Bouchra (wanita Belanda berdarah Maroko), Dina anak perempuannya, serta kedua saudara perempuannya, Kiki dan Lily. (sumber: sport.detik.com).

Saudaraku..
Demikian pula kegagalan kaum pria di beberapa sektor dan lini kehidupan, juga sering disebabkan faktor kaum hawa yang ada di belakangnya.

Kita ambilkan contoh yang mudah, banyak politisi di negeri kita yang sedang naik daun, tiba-tiba namanya hancur berkeping-keping dan harapan jaya pun musnah setelah tersandung kausu skandal seks dengan kaum hawa. Bisa jadi sesama politisi, atau artis dan selebritis. Atau bisa jadi wanita biasa, tapi sanggup menaklukan hatinya. Dan banyak cerita senada yang biasa kita dengar di sekitar kita.

Saudaraku…
Syekh Mustafa Siba’i rahimahullah membagi wanita yang ada di sekitar kita menjadi 4 model:

Sebagai racun, penawar, penyakit dan obat.

Wanita cerdas, yang berakhlak mulia dan halus perasaannya, adalah penawar hati bagi sang suami. Ia dapat menghilangkan kelelahan jiwa dan melenyapkan kelemahan fisik.

Wanita yang tak memiliki kecerdasan dan berpikiran sempit, menjadi racun dalam keluarga. Ia dapat merusak anggota keluarganya dengan virus kecemasan dan bakteri kematian (sekarat).

Wanita sombong lagi terpedaya, menularkan penyakit mematikan terhadap suaminya. Di mana sang suami tak dapat membebaskan diri dari pengaruh buruknya melainkan dengan jalan melepaskan ikatan pernikahan atau mencari madu baginya. Kedua-duanya pahit dirasa dan berat akibatnya.

Wanita shalihah dan istiqamah, merupakan obat bagi suami dan masyarakatnya dari berbagai warna keburukan dan malapetaka.
(DR. Mustafa Siba’i rahimahullah).

Saudaraku..
Model pertama dari wanita di sekitar kita adalah wanita yang tak ubahnya sebagai racun dalam kehidupan kita.

Orang yang terkena racun akan mengalami ganguan pada tubuhnya, seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah, diare, kejang-kejang, lumpuh, tak sadarkan diri dan bahkan berakibat pada kematian.

Demikian halnya, jika kita memiliki istri yang memiliki karakter dan model ini, maka kehidupan kita akan sangat terganggu. Mengalami kelelahan mental, depresi, dan bahkan bisa mengganggu jiwa kita.

Melupakan kebaikan suami. Kufur dengan pemberiannya. Tak pernah puas dengan nafkah yang diberikannya. Tak menerima kekurangan suami. Tak terampil mengurus rumah yang menjadi singgasananya. Pendidikan anak-anak diabaikan. Aib suami disebar luaskan kepada masyarakat. Memandang persoalan keluarga dengan pandangan sempit dan picik. Enggan mendaki puncak ubudiyah dan seterusnya.

Istri model ini, akan mengguncang kehidupan kita. Mengakibatkan kematian mental sebelum kematian jasad.

Saudaraku..
Model istri kedua adalah istri yang berperan sebagai penawar. Ia cerdas, berpendidikan, berbudi pekerti mulia dan halus perasaannya. Dan ini kebalikan dari model wanita yang pertama.

Seperti halnya sebuah penawar, ia bisa mengembalikan keadaan yang gawat dan kritis menjadi pulih kembali seperti sedia kala.

Dengan kecerdasannya, ia bisa membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh suaminya di tempat kerja ataupun di tengah-tengah masyarakatnya. Mengembalikan kepercayaan diri suaminya saat mengalami kegagalan dalam bisnis, tak bersinar di pentas politik, urung meraih cita-cita dan seterusnya.

Dengan keindahan akhlaknya, ia sanggup membahagiakan suaminya secara zahir dan bathin. Kepenatan dan kelelahan suami sepulangnya dari tempat kerja, menjadi sirna dan hilang seketika saat melihat sang istri menyambut kedatangannya dengan hangat, menghadirkan seulas senyum tulus merekah, dan dengan kehangatan teh Lipton keikhlasan.

Saudaraku..
Model ketiga, adalah istri yang tak ubahnya seperti penyakit. Wanita yang sombong dan angkuh terhadap suaminya.

Bisa jadi keangkuhan dan kesombongannya dilatar belakangi oleh pendidikan yang lebih tinggi dari suaminya. Keturunan ningrat dan terhormat. Berasal dari keluarga TAJIR. Anak pejabat Negara. Kedudukannya lebih terhormat dan seterusnya.

Dengan itu semua, ia mengganggap suaminya rendah dan tak bermartabat. Sehingga ia berkuasa penuh di singgasanya. Ia berbuat dan bertingkah laku semaunya. Datang dan pergi kapan ia mau. Suami tak memiliki hak untuk melarang apatah lagi mengatur urusan pribadinya.

Bila ini terjadi, maka suami lebih menderita daripada terkena serangan stroke, sesak nafas parah, lumpuh, saraf dan seterusnya.

Dalam keadaan seperti ini sang suami benar-benar tersiksa zahir dan bathin. Merana luar dan dalam. Dunia menjadi gelap. Seolah-olah hidup yang dijalani telah berubah menjadi neraka baginya.

Sauadaraku..
Model terakhir, dan tentu menjadi dambaan semua orang. Yakni wanita shalihah dan istiqamah. Cantik secara zahir dan bathin. Sempurna luar dan dalam. Wanita model ini, yang akan membuat suami tersenyum simpul setiap saat. Walaupun usia pernikahan mulai uzur, tapi cinta dan kemesraan serta keharmonisan dalam keluarga tak pernah luntur. Seolah-olah bulan madu tak pernah sirna.

Bisa jadi, ia lahir di keluarga ningrat. Atau anak pejabat Negara dan menteri. Pendidikannya lebih tinggi dari suaminya. Penghasilannya lebih besar dari suami. Tapi hal itu tidak menjadikannya bertingkah angkuh dan congkak di hadapan suaminya. Justru kelebihan yang dimilikinya seperti harta, kedudukan dan yang senada dengan itu, ia manfaatkan untuk mendukung perjuangan dan kesuksesan suami sebagai al qawwam (pemimpin) dalam keluarga.

Karena dengan pemahaman agama yang baik dan benar, ia tahu bahwa suami adalah sosok yang bisa membimbingnya ke surga. Dan ketidak taatannya pada suami menyebabkan ia terlempar ke jurang neraka.

Ia sadar, bahwa suami adalah imam dalam ibadahnya dan nahkoda dalam pelayaran keluarga. Yang harus ditaati dan diikuti secara penuh. Selama sang suami menjadi imam dan nahkoda yang benar.

Ketika arah perjalanan kapal keluarga mulai berubah arah atau ada kekhilafan dan kealpaan saat menjadi imam. Ia dengan bijak dan sabar serta dengan kehalusan bahasa, ia ingatkan dan tegur sang suami. Agar kapal keluarga kembali ke jalur yang benar. Dan agar shalat yang didirikan sah sesuai dengan tuntunan nabi. Walau pun harus dengan melakukan sujud sahwi.

Saudaraku..
Model wanita pertama dan ketiga, merubah warna pelangi pernikahan menjadi awan yang menggelapkan langit keluarga dan asap tebal yang menyesakkan dada suami dan anggota keluarga. ‘Baiti nari’, rumahku adalah neraka menjelma di alam realita.

Wanita kedua model inilah yang akan memenuhi ruangan di neraka. Rasulullah saw bersabda, “Aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.” Sahabat pun bertanya, “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?.”

Beliau menjawab, “Karena kekufuran mereka.”

Kemudian (sahabat) melanjutkan pertanyaannya, “Apakah mereka kufur kepada Allah?.”

Beliau menjawab, “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.” H.R; Bukhari.

Saudaraku..
Adapun model wanita kedua dan keempat; wanita yang berperan sebagai penawar dan obat. Keduanya menjadikan langit keluarga selalu cerah dan berseri. Walaupun terkadang cuaca di luar cukup panas, mendung, berawan dan hujan deras mengguyur bumi.

Ia adalah sebaik-baik perhiasan dunia, sebagaimana sabda Nabi saw, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita salehah” H.R; Muslim dan Nasa’i.

Wanita kedua model inilah yang akan memenuhi surga yang seluas langit dan bumi. Nabi saw pernah bersabda, “Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga kesucian dirinya, mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” H.R; Ahmad.

Saudaraku..
Sudahkah kita memiliki istri yang selalu menjadi penawar dan obat dalam hidup kita? Semoga Anda telah mendapatkannya. Amien.

Minggu, 20 Mei 2012

Belajar Tentang Keikhlasan








Memang tak mudah menjadi seorang yang berhati lurus sepanjang waktu, mengapa, karena memang manusia memiliki hati yang hati ini bisa dibolak-balikan, kadang saat ini begini kadang beberapa saat kemudian begitu. Hati seseorang cepat sekali berubah. Lantas apa hubungannya dengan keikhlasan. Hubungannya sangat erat sekali yaitu keikhlasan muncul dalam hati yang mudah berubah ini.

Keikhlasan akan muncul ketika seseorang dapat menerima semua yang diperolehnya dengan lapang dada dan yakin bahwa semuanya itu merupakan sebuah cobaan ataupun nikmat dari Allah. Jika sesuatu itu cobaan untuk kita bersabarlah dan ambil hikmah yang ada dibalik semua itu. Banyak diantara kita yang tidak dapat menerima apa yang diberikan oleh Allah padanya sehingga hari-harinya dilalui dengan ketidaktenangan dan berakibat pada prestasinya yang terus menurun. Semoga kita selalu dijauhkan oleh Allah dari sikap tersebut, amin.

Tiba-tiba tulisan tentang ikhlas ini muncul lantaran aku tadi mengalaminya sendiri tentang diperlukannya suatu sikap ikhlas dalam diri ini. Ketika saya mengikuti kegiatan dakwah yang diamanahkan kepada saya & teman-teman ligo'at di Masjid Kratonula di belakang kampus Universitas Sahit Surakarta, Sabtu 29 mei 2012. sore itu  kegiatan pengaosan rutin ibu-ibu (sekolah ibu).  aku bersama teman2 berusaha membantu menjadi panitia di acara tersebut,  kegiatan rutin yang sudah menjadi kewajiban. Sebenarnya aku dan temanku ini sudah ada tugas yg rutin tiap ahad pekan ke 2 di TKIT Permata Hati, karena dimintai tolong untuk menggantikan menjadi panitia di Kratonula karena petugas di Kratonula sedang berhalangan, maka kami berdua berusaha membantu tugas ini dengan ikhlas dan sebaik mungkin. kami melaksanakan tugas dan amanah ini dengan sebaik-baiknya sampai diakhir acara, Alhamdulillah acara berjalan lancar. Akan tetapi ketika sampai di rumah kos tiba-tiba saja selesai tilawah bak'da magrib aku berusaha mencari Hp untuk melihat jam malam itu. tiba -tiba saja aku tersentak kaget  Innalillahi wa inna ilaihi raji'un... Hp yg biasanya aku simpan disaku jaket atau di saku tas kecil tempat Hp tidak ada ditempat. Hmmm......dari situlah Hp ku sudah tidak ada ditanganku lagi alias hilang. aku coba miscall, menghubungi lewat sms tetapi tidak ada balasan. aku yakin Hp ku sudah ada ditangan orang yang menemukannya, dalam hatiku ALLAH selalu mengujiku tepat dihatiku yang paling rapuh, tapi aku tetap berusaha tegar dan ikhlas menerima semua kejadian ini dan mengambil hikmah atas peristiwa ini. Sebenarnya masalahnya mengenai kehilangan hanya itu. hikmah yang aku ambil dari kejadian yang sedang aku alami ini semoga menjadikan aku sebagai pribadi yang lebih tangguh lagi dan tegar serta ikhlas untuk siap menerima cobaan dan ujian-ujian selanjutnya. aku yakin ALLAH maha pengasih dan penyayang kepada hambanya, aku berharap ALLAH memberikan ganti yang lebih baik lagi. Amin... aku tidak akan pernah menyesalinya semua yang pernah terjadi dan berlalu, karena aku tahu peristiwa yang aku alami ini sedang dalam menjalankan amanah dakwah alias kegiatan positif (menyeru dakwah) hal inilah yang aku garis bawahi & tidak perlu aku sesali. karena sesungguhnya barang siapa yang menyeru dakwah di jalan ALLAH, maka ALLAH akan memudahkan jalannya ke Surga. wallahualam bishawab. Semoga aku termasuk hamba-hambanya yang Mufliqun. Amiin....

Ketika situasi inilah kita memerlukan suatu sikap yang bernama ikhlas. Mengapa, karena tanpa adanya keikhlasan ini diri kita akan mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan. Hal tersebut diantaranya pada hari itu mood kita bakalan jelek sama rutinitas yang produktif akan terganggu karena kita merasa kecewa ditambah lagi dengan kemungkinan kita mendapat dosa dikarenakan sikap kita yang bisa jadi menyebabkan orang lain terluka karena sikap kita yang tidak mood. Pokoknya ruginya sangat-sangat banyak dibandingkan kita menyikapinya dengan ikhlas.

Kalau hanya dikatakan memang mudah, tapi ketika dipraktekkan rasanya bakalan sulit banget makanya kita kudu punya yang namanya senjata, nih aku kasih rahasianya,

1. Ingat bahwa diri kita lebih beruntung dibandingkan orang lain yang hidup dalam garis kemiskinan yang hidup dengan serba kesulitan. Contohnya saudara-saudara kita di Afrika yang hidup kelaparan, saudara-saudara kita di Palestina, Afghanistan yang hidup di tengah konflik dan ketidakjelasan, dan lain-lain.

“Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Ar-Rahman: 17


2. Ingat bahwa diri kita ini merupakan hamba Allah yang lemah. Diri kita ini lemah karena kita selalu membutuhkan tempat bergantung dan sebaik-baik tempat bergantung adalah Allah. Maka kita akan selalu ingat bahwa kita harus ikhlas menerima semuanya.

3. Mengenal Allah lebih dekat. Kita dapat merasakan makna ikhlas itu jika kita kenal dengan Allah, karena sesuai dengan definisi di atas bahwa ikhlas itu menerima apa yang diberikan Allah, maka kita harus mengenal Allah. Bagaimana cara kita mengenal Allah? Caranya mudah mendekatlah kepada Allah dengan ibadah maka Allah akan mendekat kepada kita lebih dekat daripada kita mendekat kepadanya bahkan jika kita mendekat dengan berjalan Allah akan mendekat dengan berlari. Kita juga dapat mendekat dengan mentadabburi Quran surat Al-Ikhlas: 1-4.

4. Mohonlah ampunan kepada Allah, karena diawal pasti terdapat rasa kecewa. Insya Allah hati kita akan lebih tenang.



Semoga tulisan ini bermanfaat untuk orang banyak, Amin.

Jumat, 18 Mei 2012

Khadijah Mengajarkan Cinta Kepada Kita





Khadijah Tul Kubrah Binti Khuwaylid

Khadijah hadir di masa bangsa arab di Mekkah memandang rendah kaum wanita. Kala dimana bayi-bayi perempuan dikubur hidup-hidup karena merasa malu. Namun Khadijah seolah membuat kelu lidah para pemuka Arab karena keunggulan sifatnya. Ia menampung bayi-bayi perempuan kecil yang tidak diinginkan ayahnya, mendidiknya dan menjadikan mereka bidadari-bidadari penghias dunia. Karena keikhlasannya, tutur katanya yang santun dan ketegasan sikapnya, masyarakat Mekkah menjulukinya Sayyidah at-Tahirah (si wanita yang suci) dan ada juga yang memanggilnya Sayyidah Nisa’I Quraisy (pemimpin wanita Quraisy).















Khadijah ra berasal dari keluarga bangsawan. Nasabnya berawal dari Qushay yang merupakan keturunan Ismail. Ayahnya adalah Khuwailid binti Asad bin Abdul Uzza bin Qushay.yang merupakan salah satu pemimpin terkemuka sebelum ia meninggal dalam peperangan. Ayahnya adalah orang yang mempertahankan Hajar Aswad dari agresi raja Tubba di Yaman. Sepupunya Waraqah bin Naufal, salah satu cendikia yang hanif dan mengetahui banyak hal. Ia mempelajari semua kitab baik Taurat maupun Injil dan berguru pada orang-orang bijak. Dia mengetahui kebenaran yang diceritakan oleh Musa AS maupun Isa AS bahwa akan datang Nabi terakhir di akhir zaman dan mengetahui ciri-ciri dari Nabi terakhir tersebut. Ia menolak menyembah berhala seperti yang dilakukan kaumnya.

Dua suaminya telah meninggal lebih dulu dan masing-masing memberinya seorang putri yang diberi nama sama yaitu Hindun. Hindun yang pertama menjadi pencerita sejarah perkembangan Islam yang piawai. Sedangkan Hindun yang kedua adalah salah seorang sahabat Rasulullah.

Sang Pengusaha

Khadijah mewarisi harta yang sangat banyak baik dari keluarganya maupun dari suaminya. Ia sangat pandai berbisnis. Bahkan dikatakan bahwa sekali ia memberangkatkan rombongan yang membawa dagangannya, setara dengan jumlah barang dagangan yang dibawa oleh seluruh pedagang Quraisy lainnya. Ia dijuluki memiliki “sentuhan emas”, karena kemampuannya mengorganisasikan bisnisnya sehingga kafilahnya selalu pulang dengan membawa untung yang berlipat.

Para kafilah yang dipilih Khadijah membawa aneka barang khas Mekkah seperti kain, sulaman, jubah, selimut, ikat pinggang dan lain-lain. Juga menjadi distributor barang-barang dari para pedagang Yaman. Selain juga membawa kuda-kuda Arab yang tangguh untuk dijual kepada para prajurit. Tak kurang dari seribu unta yang membawa barang dagangannya setiap kali rombongan kafilahnya berangkat.

Mengelola bisnis yang begitu besar bukanlah hal yang mudah. Terbukti saudara-saudara Khadijah yang lain yang sama-sama mewarisi harta keluarganya tidak seberuntung Khadijah. Tapi area bisnis Khadijah meliputi Mekah hingga ke negeri Syam. Hal itu tidak luput dari kepiawaiannya menentukan pemimpin kafilah yang membawa barang dagangannya. Menentukan pemimpin kafilah tidaklah mudah. Ia harus seorang yang jujur dan terpercaya karena akan membawa barang dagangan untuk waktu yang lama. Ia juga harus memiliki indra keenam untuk menentukan cuaca dan menjamin kecukupan perbekalan selama perjalanan. Harus bisa mengamankan barang dagangan dari para perampok yang menghadang mereka. Ia juga harus pandai menyemangati kelompoknya sehingga tetap semangat hingga tujuan.Dan Khadijah tidak pernah meleset dalam memilih pemimpin kafilahnya. Sungguh wanita yang luar biasa.

Memilih Suami yang tepat

Sebagai wanita terkemuka, Khadijah diinginkan oleh banyak pemuka Quraisy. Selain itu meski usianya telah menginjak usia 40, namun kecantikannya tidaklah pudar dari wajahnya. Semakin banyaklah lamaran yang ia terima. Namun Khadijah belum juga menentukan pilihan pada siapapun.

Suatu hari ia mendengar seorang pegawai kepercayaannya, Maisarah, yang ikut dalam rombongan kafilah menceritakan seorang pemuda yang menurutnya memiliki sifat yang istimewa. Pemuda itu bernama Muhammad (SAW), dan ia ikut dalam rombongan kafilah yang membawa barang dagangan Khadijah. Menurutnya cara berdagang Muhammad (SAW) berbeda dengan para pedagang lainnya. Ia sangat jujur, tidak pernah memanipulasi harga barang dagangannya dan tidak pernah menyembunyikan keuntungan yang diperolehya. Di sela-sela kesibukannya, ia masih bisa menyempatkan diri untuk merenung dan bertafakur. Dan yang lebih mengherankan, ia selalu memperoleh keuntunganyang besar bahkan sangat besar dari barang yang didagangkannya.

Mendengar reputasinya, Khadijah merasa tertarik kepada pemuda luar biasa itu. Bukan karena kemudaan dan kegagahannya, tapi lebih kepada sifatnya. Maka ia sering meminta Maisarah untuk selalu menceritakan kisah-kisah pemuda yang semakin dirindukannya. Ia pun sering menceritakan isi hati dan harapannya kepada sahabatnya Nafisah, bisakah pemuda yang telah menawan hatinya menjadi miliknya. Akhirnya lagu cintanya terdengar oleh paman Nabi, Abu Thalib. Dan restupun segera datang. Tidak lama kemudian Khadijah pun menikah dengan Nabi yang saat itu berusia 25 tahun.

Ummu Muslimin

Selama 15 tahun mereka hidup bersama dan bahagia. Dari Khadijah, Nabi mendapatkan beberapa keturunan. Putra pertamanya yang diberi nama Qasim, meninggal saat usianya 2 tahun. Dua putra lainnya yaitu Tayyib dan Tahir juga meninggal saat mereka masih kecil. Namun 4 putri mereka; Zaynab, Ruqayya, Ummi Kultsum dan Fatimah tumbuh besar bersama mereka.

Ia begitu mencintai dan menghormati suaminya. Kekayaan yang dimilikinya tidaklah membuatnya besar kepala ataupun merasa lebih. Ia menempatkan suaminya sebagai pemimpin keluarga yang wajib ditaati. Dan ia begitu mempercayainya. Khadijahlah wanita pertama dan orang pertama yang menyatakan kesaksiannya dan masuk Islam. Tanpa ragu ia menafkahkan seluruh hartanya untuk membiayai syiar Islam. Tak sedikitpun harta yang tersisa bahkan untuk Fatimah, satu-satunya putri mereka yang tetap hidup hingga akhir kepemimpinan Nabi.
Tidak pernah sedikit pun ia meragukan pernyataan Nabi yang dijuluki Al-Amin (yang dapat dipercaya) seperti ketika Nabi mendapatkan wahyunya yang pertama.

Turunnya Wahyu Pertama

Sudah menjadi kebiasaan Nabi untuk menghabiskan bulan Ramadhan dengan menyepi dan merenung di sebuah gua di gunung Hiro di luar kota Mekah. Dan Khadijah dengan cermat mebekalinya dengan makanan dan minuman yang cukup untuk sebulan.

Di suatu malam di bulan Ramadhan, ketika Nabi berusia 40 tahun dan Khadijah 55 tahun, tiba-tiba Nabi pulang ke rumah dalam keadaan menggigil. Dengan suara gemetar ia berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku! Selimuti aku!”

Khadijah terkejut melihat keadaan Nabi. Secepatnya ia menyambar selembar selimut dan menyelimutinya. Setelah Nabi terlihat lebih tenang, ia pun bertanya tentang apa yang telah menimpanya. Lalu nabi bercerita bahwa ketika ia tertidur ada suatu makhluk yang belum pernah ia lihat sebelumnya datang kepadanya (sebenarnya makhluk itu adalah malaikat Jibril) dan berkata; ‘Bacalah!’ “Tapi aku tidak bisa membaca,” kata Nabi. Nabi memang seorang yang ummi yaitu tidak bisa membaca dan menulis.
“Baca!” kata Jibril sambil menepuk dada Nabi.
“Aku tidak bisa membaca,” ulang Nabi.
“Baca!” kata Jibril sambil memeluk Nabi.
“Apa yang harus kubaca?” tanya Nabi putus asa.

Lalu Jibril berkata: Bacalah dengan nama Alloh Yang Maha Pencipta, yang menciptakan manusia dari segumpal daging. Bacalah dengan nama Alloh Yang Maha Kuasa, yang mengajarkan manusia dengan kalam, dan mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. (Quran 96:1-5).

Lalu Nabi terbangun dengan sangat ketakutan dan semakin ketakutan saat ia melihat bahwa Jibril masih ada di hadapannya. Ia pun berlari keluar gua. Namun kemanapun ia memalingkan muka, Jibril selalu tampak di hadapannya.

“Hai Muhammad, Kau adalah utusan Alloh dan aku adalah Jibril,” kata Jibril sesaat sebelum ia menghilang.
Nabi segera berlari menuruni gunung secepat yang ia bisa, takut bahwa jika ia telah gila atau telah dikuasai jin.
Setelah mendengar pernyataan suaminya, Khadijah segera menenangkannya. Ia sangat yakin bahwa suaminya tidak gila atapun sedang dikuasai oleh jin.

“Jangan khawatir,” katanya. “Demi Dia yang menguasai jiwa Khadijah, aku berharap bahwa kau adalah Nabi bangsa ini. Alloh tidak akan merendahkanmu karena engkau selalu berbuat baik pada keluargamu, selalu berkata benar, selalu menolong orang yang membutuhkan, engkau selalu memberi makan tamu-tamumu dan engkau selalu datang jika ada orang yang kesusahan.”

Esoknya saat perasaan Nabi telah membaik, ia mengajak Nabi untuk menemui sepupunya Waraqah ibnu Naufal dan menceritakan apa yang telah dialami suaminya.

“Peristiwa ini juga terjadi pada Musa AS ketika ia diangkat menjadi Rasul Alloh,” kata Waraqah yang saat itu sudah sangat tua dan rabun. “Aku berharap saat ini aku masih muda sehingga bisa menyaksikan saat mereka mengusirmu!”
“Apakah mereka akan mengusirku?” tanya Nabi.
“Ya tentu saja! Tidak akan ada orang mempercayai kata-katamu saat kau menyebarkan wahyu Alloh. Oh seandainya aku masih hidup hingga saat itu tiba. Aku bersumpah akan mendukungmu dengan segala dayaku. Biarkan aku menyentuh punggungmu…!” kata Waraqah.

Waraqah merasakan sebuah benjolan kecil yang teraba saat ia menyentuh punggung Nabi. Itu adalah salah satu tanda yang diketahuinya mengenai datangnya Nabi akhir zaman setelah Isa AS.
“Ini adalah tanda kenabian,” katanya. “Aku sangat yakin bahwa engkaulah Nabi terakhir seperti yang diceritakan dalam kitab Taurat dan Injil. Engkau juga utusan Alloh yang menerima wahyu dari malikat Jibril. Dialah makhluk yang mendatangimu.” Sayang Waraqah terlebih dulu dipanggil Alloh SWT.

Tidak berapa lama Nabi diangkat menjadi Rasul dan diperintahkan untuk menyeru kaumnya agar hanya menyembah Alloh. Khadijah tanpa membuang waktu menyatakan keimanannya dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah utusan Alloh.

Wafatnya Khadijah

Tahun-tahun penuh kesulitan saat Nabi menyiarkan Islam, tidak menyurutkan cinta Khadijah. Ia dengan setia mendampinginya, menenangkannya dan dengan iklas membelanjakan hartanya di jalan Alloh. Ia memerdekakan para budak, menyantuni para fakir dan menyediakan penampungan bagi mereka.
Meskipun kaum Quraisy tidak segan-segan menyiksa siapapun yang meyakini agama Islam, namun jumlah kaum Muslimin di Mekkah pelan tapi pasti semakin bertambah. Keberhasilan perjuangan Nabi tidak terlepas dari keberadaan Abu Thalib, paman Nabi yang selalu melindunginya dan peranan Khadijah yang selalu mendampinginya. Namun hari itu pun datang ketika Khadijah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa di tahun yang sama dengan meninggalnya paman nabi Abu Thalib. Nabi sangat berduka. Ia menamakan tahun itu sebagai Tahun Kesedihan.

Nabi kehilangan cinta Khadijah, namun cintanya kepada istrinya itu tidak pernah surut meskipun di kemudian hari ia memiliki beberapa istri. Suatu hari Aisyah, istri ketiganya, bertanya apakah hanya Khadijah yang pantas mendapatkan cintanya. Nabi menjawab “Ia mempercayaiku saat orang lain tidak mempercayaiku. Ia menyatakan keimanannya saat orang lain menolakku. Dan ia menolongku saat tidak seorang pun mengulurkan tangannya.” Abu Hurairah menceritakan; ”Jibril pernah datang kepada Rasulullah ketika Khadijah masih hidup dan ia berkata “Wahai Rasululloh, Khadijah akan datang padamu dengan membawa semangkuk sup. Saat ia datang, berilah salam dari Alloh dan aku. Dan sampaikanlah kabar gembira dari surga untuknya dimana tidak ada kebisingan dan rasa letih.”

Khadijah binti Khuwailid meninggal di usianya yang ke 65. Ialah Ummu Muslimin pertama. Padanya Alloh menjanjikan surga. Dan semoga kesalihan dan keunggulan sifatnya bisa kita jadikan tauladan.

Kamis, 17 Mei 2012

Cinta tak Pernah Meminta Untuk Menanti





Ketika Akhwat Jatuh Cinta



Akhwat Jatuh Cinta??

Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...

Bukankah cinta adalah fitrah manusia???

Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???

Mereka juga punya hati dan rasa...

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…

Ketika Akhwat Jatuh Cinta…

Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…

Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…

Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...

Alangkah kasihannya jika akhwat jatuh cinta…Karena yang ada adalah penderitaan…

Tapi ukhti…Bersabarlah…Jadikan ini ujian dari Rabbmu…

Matikan rasa itu secepatnya…Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...

Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

Hingga datang seorang pahlawan yang akan menjaga cintamu kepada Rabbmu
Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…

Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…

Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…

Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…

Semua Akan Indah Pada Waktunya…

Selasa, 15 Mei 2012

Kita Untuk Siapa?






Kita sebagai pribadi Muslim, sepatutnya kita bertanya kepada diri kita “untuk apa kita diciptakan?”. Pertanyaan ini mungkin ada sebagian dari kita bisa untuk menjawabnya dan mungkin juga dari sebagian kita tak mampu untuk menjawab pertanyaan ini bahkan tidak terlintas sedikit pun di benak hal seperti ini.

Allah menciptakan seluruh makhluknya pasti ada hikmahnya tidak akan sia-sia. Makhluk yang Allah ciptakan di jagat alam raya ini pasti memiliki faedah dan hikmahnya. Di antara makhluk Allah itu di antaranya adalah kita, Manusia.

Ya manusia, manusia diciptakan oleh Allah di muka bumi tidak sebatas penghias ataupun pelengkap jagat raya akan tetapi Allah menciptakan manusia agar menjadi khalifah (pengelola) di bumi, langit serta segala isinya ini. Tugas manusia di jagat raya ini adalah khalifah dalam artian mengelola, membangun dan melestarikan.

Ketika Allah menciptakan manusia, maka Allah menciptakan seluruh faktor penunjang dalam rangka melestarikan makhluk yang bernama manusia. Bumi, langit, lautan, bulan, matahari, siang, malam, dan lain sebagainya tidak lain Allah ciptakan untuk kepentingan manusia yang memiliki identitas sebagai khalifah.

Ini merupakan sebagai bukti ke-Maha Rahman-an Allah kepada makhluknya yang bernama manusia. Hal ini sebagaimana Allah tergaskan dalam Al-Qur’an:

“Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian dia mengeluarkan demi air hujan itu buah-buahan menjadi rizki untukmu, dan Dia telat menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan Dia telah menundukkan pula bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagimu pula matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim: 32-33)

Ayat di atas patut kita renungkan bahwasanya langit, bumi serta isinya dianugerahkan untuk kepentingan kita semua. Mereka (sesuatu yang ada di langit dan di langit) diciptakan semuanya untuk patuh, tunduk, dan dipersembahkan untuk melestarikan makhluk yang bernama manusia. Allah menciptakan hewan, tumbuhan, ikan, burung, barang tambang, minyak, emas dan lainnya hanya untuk berkhidmat (mengabdi) untuk kepentingan kita sebagai Khalifah. Begitu besar nikmat yang Allah ciptakan bagi manusia. Maka layak Allah mengatakan dalam Al-Qur’an:

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)

Ketika kita merenungkan bahwa kita adalah makhluk yang bernama manusia, maka kita akan mendapatkan sebuah kesimpulan bahwasanya manusia adalah sesuatu bagian terkecil dari alam semesta ini. Di samping ukurannya yang kecil kalau dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain seperti gajah, bulan, matahari dan lainnya. Kita perhatikan bahwasanya awal penciptaan dari nenek moyang pertama kita Nabi Adam AS diciptakan hanya dari tanah. Makanya wajar pada dasarnya manusia dari segi materi terdiri dari elemen satuan yang sangat kecil, tidak ada nilainya dan hanya terbuat dari tanah.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Maulana Syekh Yusuf Qaradhawi dalam bukunya pada dasarnya makhluk yang bernama “manusia” itu menjadi begitu berharga bahkan sangat berharga sampai-sampai malaikat melaksanakan sujud kepadanya karena pada diri manusia terdapat “lathiffah rabbaniyah” (kelembutan Tuhan) atau ruh tiupan Tuhan yang terpancar di dalamnya. Hal ini sesuai dengan ayat Allah dalam kitab-Nya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS. Shaad: 71-72)

Dari ayat di atas kita dapat menyimpulkan bahwasanya manusia menjadi berharga, mulia dan memiliki tempat yang terhormat dibanding makhluk Allah lainnya karena manusia mendapat ruh yang ditiupkan Allah kepadanya. Potensi ruh yang ditiupkan inilah manusia dijadikan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini. Ketika Allah mengabarkan kepada Malaikat-Nya bahwasanya akan diciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi, maka malaikat komplain (tidak terima) dengan kabar itu karena sebagaimana Malaikat ketahui manusia diciptakan dari tanah, yang tabi’at tanah itu selalu melakukan kerusakan dan suka menumpahkan darah.

Selanjutnya timbul pertanyaan: “Untuk siapa kita mengabdi?”. Sebelumnya penulis sudah menjelaskan bahwasanya makhluk Allah yang diciptakan di muka bumi semuanya untuk mengabdi kepada manusia.

Jawabannya, bahwa kita diciptakan untuk mengabdi kepada sang Khaliq (pencipta) Allah Azza Wajalla.

Beruntunglah bagi mereka yang mengelola alam semesta dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah bukan ridha manusia semata.


Minggu, 13 Mei 2012

Berharap Hanya Kepada Allah




***

Tiada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna. Jika kita terus menerus mencari “lebih baik” maka tidak akan ada habisnya. Benar, jika manusia harus berusaha ke arah yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas diri. Tapi bukan terfokus pada lingkungan luar diri, tapi “lebih baik” itu hanya ada pada pribadi sendiri. Bukan lingkungan yang akan mengikuti kita tapi kita yang akan mengikuti lingkungan, untuk tahap awal.

Jalani saja apa yang sedang Allah takdirkan, meskipun sejatinya masih ada saja yang mengganjal dalam hati. Karena bila Allah tidak memberi kebahagiaan di satu sisi, pasti Allah sedang menyiapkannya di sisi lain. Tetap jalani sambil terus mengais hikmah. Karena hikmah tidak akan bisa diperoleh jika kita terus berlalu dan tidak sejenak berfikir.

Tidak yang lebih baik jika tidak ada rasa syukur di dalamnya. Menikmatinya dengan syukur. Tidak usah membawa-bawa orang lain ketika masalah menimpa. Tidak perlu membanding-bandingkan si A lebih baik dan saya tidak. Hadapi saja dengan sabar dan tawakal dan berkeyakinan memang selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa. Usahakan untuk tidak langsung mengibarkan bendera putih tanda menyerah, sedangkan kita belum berupaya maksimal. Bisa jadi pada saat itu bisa jadi ajang introspeksi diri atas segala kekhilafan.

Sembunyikan masalah itu dari orang lain dan adukan kepada Allah. Biar saja orang tahu kita hanya memiliki kebahagiaan hingga bisa menularkannya. Karena orang yang jarang “curhat” belum tentu terbebas dari masalah. Justru bisa jadi lebih parah, hanya dia tidak ingin membeberkannya kepada setiap telinga.

Insya Allah, hanya takdir terindahlah yang Allah siapkan kepada hambaNya.

***

Belajar memahami tiap skenarioNya.

Rabu, 09 Mei 2012

Universitas Kehidupan



Teman teman,

Ada yang mau kuliah atau mendaftar di Universitas Kehidupan?

Baca dibawah ini :
Mission
Selamat datang di universitas kehidupan....

Dimana Allah sebagai Rektornya dan ciptaan-Nya menjadi dosennya. Silabus perkuliahan berikut diktatnya dapat dibaca dalam Kitab Suci yang kita yakini. Bahkan teori-teori yang dahsyat dan rumus-rumus canggih dalam hidup ada dalam Kitab Suci itu.

Materi perkuliahaannya sangat banyak.Mulai dari tujuan hidup, menjalani hidup, hingga kematian. Ada juga kelas cinta, kelas kesabaran, kelas perjuangan, dll. Dimana semua mahasiswa pasti mempelajarinya. Lokasinya bisa dimana saja dan kapan saja bisa mengakses mata kuliah dan mempelajarinya.

Terkadang, Sang Dosen memberikan ujian dadakan. Tapi bukan berarti tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tingkat kesulitan ujian untuk setiap mahasiswa tidaklah sama. Tapi kesulitannya tidak pernah melebihi kesanggupan sang mahasiswa.

Ada yang lulus dengan nilai yang baik. Ada pula yang lulus dengan nilai pas-pasan. Tapi ada juga yang tidak lulus, bahkan memilih mengundurkan diri dari universitas ini. Setiap orang berkesempatan belajar di universitas ini. Hanya waktu belajar yang dimiliki tergantung pada umur masing-masing mahasiswa. Alumni universitas ini bergelar ‘almarhum’ atau ‘almarhumah’. Tapi tidak semua alumni lulus dengan nilai baik. Transkrip nilai akan diberikan setelah para alumni ‘diwisuda’. Nilai-nilai itu menentukan kemana para alumni akan berada di UNIVERSITAS ABADI.

SELAMAT MENJALANI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN !!!

Ada banyak hal dalam hidup ini tidak di dapatkan di bangku sekolah maupun di bangku kuliah. Di sini kita akan belajar bersama-sama tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengalaman hidup tidak dapat ditukar dengan uang. Setiap pribadi memiliki keunikan tersendiri dan cerita hidup yang berbeda. Jadilah inspirasi bagi orang lain dengan pengalamn hidup yang kita miliki.

Universitas kehidupan ada untuk menemukan dan menyampaikan kebenaran tentang hidup. Hidup itu seperti musik, yang harus di komposisi oleh telinga, perasaan dan instink, bukan oleh peraturan yang tidak jelas ujung pangkalnya. Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,tetapi keikutsertaan …Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik.

Di UNIVERSITAS KEHIDUPAN kita akan belajar bahwa kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses.

Jadilah bagian dari UNIVERSITAS KEHIDUPAN karena akan membuat hidup anda menjadi inspirasi bagi orang lain. ^^

Pidato salah seorang mahasiswa UNIVERSITAS KEHIDUPAN FAKULTAS PERSOALAN JURUSAN PENDERITAAN

“Universitas kehidupan adalah tempat kuliahku
Manajemen kesulitan adalah jurusanku
Penderitaan adalah salah satu mata pelajaran kesukaanku
Tetesan keringat dan air mata adalah teman terbaik di ruang kelasku

Kemiskinan selalu menjadi topik hangat di kampusku
Kemandirian merupakan tugas yang paling utama di berikan padaku
Meringankan beban orang lain juga termasuk dalam tanggung jawabku
Kerja keras,cerdas serta memiliki kasih adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan olehku

kampung persoalan hidup menjadi tempat KKN ku
keberanian untuk berbuat adalah sistem pengajaranku
keterbatasan bukan suatu hambatan yang berarti bagiku
begitupun kegagalan bukanlah aral melintang yang menghalangi cita-citaku

Bahagia dunia dan akhirat merupakan judul skripsiku
Doa dan perjuangan adalah dosen pembimbingku
Orang-orang sukses menjadi perpustakan lengkap bagiku
tak ketinggalan keluarga dan teman-teman selalu menyemangati untuk segera meraih gelar kesarjanaanku

Aku bersujud syukur padamu Ya Tuhan….
karena Engkau telah mengizinkan aku memasuki universitas terbaikmu dan sebuah harapan semoga aku bisa lulus dari universitas terbaik-Mu ini.”

Salam dari Universitas Kehidupan.

Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak



Persiapan...
Belajar menjadi ibu yang bijak
karena...
( Anak adlh investasi dunia & akhirat )



Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak:

1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.

2. Intelligensi
Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.

3. Jenis kelamin
Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan
Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

5. Status sosial ekonomi
Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.

Pengaruh bermain bagi perkembangan anak:
Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak
Bermain dapat digunakan sebagai terapi
Bermain dapat mempengaruhi dan menambah pengetahuan anak
Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak

Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak

A. Permainan Aktif

1. Bermain bebas dan spontan
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.

2. Bermain musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, atau memainkan alat musik.

3. Sandiwara
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.

4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.

5. Permainan olah raga
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif.

B. Permainan Pasif

1. Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya.

2. Mendengarkan radio
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.

3. Menonton televisi
Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.

Selasa, 08 Mei 2012

Masalah , Bukti Allah Sayang Kepada Kita



1. Allah memakai masalah untuk melindungi kita 

Mungkin banyak dari kita yang ketika mendapat masalah maka akan mengeluh. Namun ketika sudah mengetahui rahasianya mungkin kita akan bersyukur mendapatkan masalah. Karena orang yang sudah tahu ilmunya akan sulit membedakan mana yang namanya nikmat dan mana yang namanya cobaan. Semua sama saja karena Allah yang memberikan. Apakah mungkin Allah memberikan yang terburuk untuk hamba-hambaNya? Jadi semua yang terjadi pada hidup kita, baik itu kegagalan atau keberhasilan sesungguhnya adalah untuk membuat diri kita lebih dekat lagi kepada Allah SWT. Hanya terkadang kitanya saja yang tidak bisa memanfaatkan dan justru terpeleset.

Dengan adanya masalah maka otak kita akan bekerja. Sehingga jika kita tidak pernah dikasih masalah oleh Allah maka kita akan menjadi manusia yang bodoh. Oleh karena itu, bersyukurlah ketika kita mendapatkan masalah, karena itu berarti Allah masih sayang kepada kita. Dengan adanya masalah kita akan menjadi tumbuh lebih kuat dan berpengalaman. Dan Allah juga terkadang menggunakan masalah untuk melindungi kita, melindungi dari hal-hal yang ternyata jauh lebih banyak mudhorotnya dari pada masalah yang sedang kita hadapi. Mungkin sudah banyak ustadz yang mengatakan misalnya kita mau pergi ke suatu tempat lalu tib a-tiba ditengah perjalanan ban motor kita bocor, dan ternyata di tempat yang sedang kita tuju sedang ada kecelakaan berantai, coba saja jika tadi tidak ada adegan ban bocor maka mungkin kita termasuk dalam korban kecelakaan itu.

Namun aku ingin berbagai sedikit cerita yang mungkin hanya fiksi namun bisa sedikit menginspirasi. Mungkin bisa digunakan bagi teman-teman yang ingin mengisi suatu kajian. Dikisahkan ada seorang raja yang mempunyai perdana menteri yang sangat setia. Perdana Menteri itu pun mempunyai kebiasaan jika ditanyai komentarnya maka hanya akan menjawab “inilah yang terbaik”. Suatu hari, raja beserta perdana menterinya pergi berburu di hutan. Lalu raja pun mengambil senapan dan mulai berburu. Suatu saat, Raja menyuruh Sang Perdana Menteri untuk memegang senapannya dan disuruh untuk menembak hewan buruan, namun karena Perdana Menteri tersebut kurang lihai dalam menembak, bukan hewan buruan yang ditembak namun malah kaki rajanya sendiri “Perdana Menteri, apa maksudmu mengapa kamu tembak kaki ku ?” Sang Perdana Menteri pun menjawab, “Inilah yang terbaik”. Sontak sang Raja pun marah besar mendengar jawaban dari Sang Perdana Menteri. “kamu kurang ajar sekali wahai perdana menteri, Kamu memang berniat menembak kakiku ya ? Mulai sekarang kamu akan aku penjarakan! Pengawal ! seret Perdana Menteri ini dan masukan kepenjara !” Perdana Meneteri tersebut pun lalu berkata “Inilah yang terbaik”

Setelah raja diobati kakinya lalu melanjutkan perjalanan ke hutan untuk mencari hewn buruan. Tidak terasa ternyata Raja beserta pengawalnya sudah keluar dari daerah kekuasaannya. Saat sedang asyik-asyiknya berburu, tiba-tiba ada sekelompok suku badui yang kanibal datang dan menyergap raja beserta pengawalnya. Karena kalah jumlah dan persiapan, maka raja dan para pengawalnya pun dengan mudah ditangkap oleh suku badui kanibal tersebut.

Singkat cerita semua pengawal raja dan raja sudah diikat dan siap-siap untuk dimakan. Satu persatu para pengawal Raja pun dibunuh dan dimakan oleh suku tersebut. Raja pun memohon kepada kepala suku agar tidak ikutan dimakan. Namun kepala suku tidak menggubrisnya. Akhirnya semua pengawal raja sudah habis terbunuh, tinggalah raja sendirian. Akhirnya sang semua anggota suku dan kepala suku mendekati raja tersebut. Raja tersebut pun menangis sejadi-jadinya. Dan saat Raja siap untuk di rebus, tiba-tiba sang kepala suku meluhat bahwa jempol kaki raja sudah tidak ada sebelah. Sang kepala suku pun terkaget dan menginstruksikan kepada para pengikutnya untuk melihatnya. Dan tiba-tiba saja semua yang tadi ingin memasak Raja langsung tunduk kepada raja. Raja pun terheran-heran mengapa mereka semua jadi tiba-tiba begitu, Raja pun bertanya kepada kepala sukun tersebut, “Wahai kepala suku, mengapa engkau tidak jadi memakan ku ?” Sang Kepala suku pun menjawab, “Bagi suku kami , orang yang jempol kakinya tidak ada sebelah dianggap sebagai orang yang suci dan tidak boleh dimakan.” Langsung saja Raja melepaskan ikatan dan lari sejadi-jadinya menuju kerajaannya.

Sesampainya di kerajaan, sang raja pun langsung menemui Sang Perdana Menteri, “Wahai Perdana Menteri, terima kasih sekali, berkat kamu menembak jempol kaki ku aku tidak jadi dimakan oleh suku kanibal !” Sang perdana menteri pun menjawab “Inilah yang terbaik” Lalu Sang Raja pun menyeritakan bagaimana kisahnya kepada Sang Perdana Menteri dengan lengkap dari A – Z. Lalu Raja berkata “Aku bersalah telah memenjarakanmu, justru karena jasamu lah aku bisa selamat bertahan hidup, maafkan aku telah memenjarakanmu wahai perdana menteri” Perdana Menteri pun menjawab, “Engkau tidak perlu meminta maaf karena telah memenjarakanku wahai Raja, inilah yang terbaik” Raja pun terheran dan bertanya, “Mengapa engkau bilang dengan dipenjaranya kau maka itu adalah yang terbaik sedangkan kau tidak salah, bukankah engkau tidak sengaja menembak kaki ku?” Dengan tenang perdana menteripun menjawab “Memang benar, tidak ada niatan sedikitpun untuk menyelakai engkau raja, namun bayangkan jika pada saat itu engkau tidak menyuruh pengawalmu untuk menyeretku ke penjara, MUNGKIN SEKARANG AKU SUDAH DIMAKAN OLEH SUKU KANIBAL TERSEBUT”

2. Allah memakai masalah untuk menyempurnakan kita

Ada lagi kisah lain yang juga hanya sekedar fiksi namun mungkin kita bisa ambil maknanya. Kisah menceritakan tentang seseorang yang dapat memanfaatkan kekurangannya menjadi kelebihan. Ya, kekurangan pada diri kita adalah kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Memang benar tidak mungkin ada manusia yang sempurna kecuali Rasulullah SAW, namun bukan berarti kita diperbolehkan untuk meratapi kekurangan yang kita miliki. 

Dikisahkan ada seseoran yang jika berbicara gagap. Dia menginginkan sekali mempunyai pekerjaan. Namun sudah melamar pkerjaan kesana kemari tetap saja tidak ada yang mau menerimanya bekerja. Suatu hari, dia mendaftar sebagai sales dan akhirnya diterima menjadi seorang sales. “te…te…teri..ri..ri..ma ka…ka..kasih pak…aa…a…atas..pe….pe…..pekerja….ja…jaan ini” Begitulah dia berucap terima kasih kepada bos nya.

Akhirnya si gagap itu pun bekerja dengan baik. Dan betapa kagetnya Si bos ketika melihat omzet penjualan dari si gagap tersebut. Hampir setiap produk yang diambil oleh si gagap akan laku keras. Si bos pun terheran-heran pada si gagap tersebut. Sales yang sehat-sehat saja omzet penjualannya tidak si tinggi itu. Lalu si bos menanyakan rahasianya kepada si gagap. “Su…su…sulit…di….di…je..je..jelas…kan…de…de…ngan…ka..kat-kata bos… kan …ta…tau…se….se…sen….di…..di…ri…nan…nan…nanti…ja..ja….jadi…nya…la…la…ma …bos” Akhirnya Si gagap tersebut mengajak Si bos nya untuk ikut melihatnya berjualan.

Si gagap akhirnya melakukan aksinya. Setelah mengumpulkan beberapa orang dalam satu tempat, mulailah si gagap berpromosi, “i…i..i..ibu..i..i..bu…ba..ba.ba..pak..pak…sa..sa….sa..ya..ya… ma..ma…ma……mau..me….me…na…na…warkan…i..i..ini…. i..i..i..ni..ku…u…a..a…litas no…no…mo..mo…nomr..sa…sa..satu lho…bu ba..ba…ba…ra…ra…barang .i…i…i…ni..bi..bi…bis”

Tiba-tiba ada ibu-ibu yang nyeletuk, “ah, lama banget sih mas! Udah deh, saya beli tapi cepetan pergi ya mas!” Akhirnya karena banyak yang tidak sabar dan ingin agar si gagap segera pergi, orang-orang yang sudah berkumpul akhirnya pada beli semua dan cepat-cepat pergi meninggalkan si gagap. Alhasil, barang dagangan si gagap pun terjual semua. Si bos yang dari tadi memperhatikan lalu mendatangi si gagap dan berkata, “ka…ka…ka…kamu…he…he…he…bat !

Ada ibrh yang bisa diambil dari kisah diatas. Digambarkan si gagap adalah tokoh yang cerdas. Bagaimana seandainya si gagap putus asa dan menganggap dirinya serba kekurangan karena dia gagap? Namun si gagap tidak berfikir demikian. Dia memutar otak untuk mengatur strategi agar kekurangannya tersebut dapat menjadi kelebihannya. Dengan kekurangan tersebut, dia bisa jadi lebih sempurna, itulah skenario Allah.

Sesungguhnya tidak ada orang yang tidak hebat. Semua orang itu hebat, hanya saja banyak dari mereka yan masih belum mengetahui dimana letak keistimewaannya. Bukankah Allah telah berfirman dalam Surat At-Tin ayat 4 ?

Laqad kholaqnal insaana fi ahsani taqwiim

“Sungguh, telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”

Apakah ada yang berani menyangsikan ayat ini? Jika Allah sudah berfirman seperti itu, maka sudah jelas bahwa semua manusia itu adalah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Tidak mungkin Allah salah dalam melakukan penciptaan. Semua sudah diperhitungkan dengan sangat baik.Semua orang itu istimewa, tinggal apakah kita mau untuk memanfaatkannya atau menyia-nyiakannya.

Fa biayyi alaa irabbikuma tukadziban


Begitu banyak nikmat yang kit peroleh namun sering kita hanya memperhatikan masalah yang kita punya. Akibatnya kita hanya mau mengeluh tanpa bersyukur. Padahal nikmat yang Allah berikan jauh lebih banyak daripada masalah yang Allah berikan kepada kita. Mustahil bagi kita untuk bisa menghitung berapa banyak nikmat yang kita miliki. Bersyukurlah ! itulah perintah Allah. Bersyukur disaat kita mendapat musibah ataupun anugerah. Mengapa ayat Fa biayyi alaa irabbikumaa tukadziban diulangi sampai 55x dalam surat Ar-Rahman ? Alasannya adalah The Power of Repeater. Ketika otak kita terus menerus dijejali oleh bperintah untuk bersyukur maka lama kelamaan kita akan terporgram untuk selalu bersyukur apapun keadaannya.

Sedikit intermezzo saja, The Power of Repeater ini sesungguhnya adalah milik umat islam namun justru banyak dicontoh oleh orang-orang non muslim. Seperti perusahaan mobil asal Jepang yang sudah mendunia, ternyata ada rutinitas unik diantara pegawainya dan bahkan sudah dijadikan SOP (Standart Operational Procedure). Yaitu setiap pagi mereka akan berkumpul bersama dan berteriak “aku sukses!” bersama-sama. Dan hasilnya sekarang perusahaan tersebut benar-benar sukses bahkan memimpin dunia otomotif dunia.

Dunia luar adalah refleksi dari apa yang ada dalam otak kita. Mengapa bisa demikian? Karena Allah mengikuti prasangka hamba-hambaNya.